Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2016
bukankah mendung akan selalu ada, selagi matahari mengambek? ia lelah pada kesendiriannya yg tdk begitu dipercaya pada langit dan hujan. bukankah kau juga sama seperti mendung? tertutup warna gelap, menyembunyikan asa. aku lelah menunggi di kursi pesakitan. yg tak kunjung kau sapa dengan harap. lalu siapa yg berhak bermendung? salahkah bila pilihan itu akan lebih dari satu? lalu kepada siapa mendung mengadu? sepertinya tidaka ada lagi tempat untuknya. seperti layaknya mendung hari ini. tak ada seorangpun yang mau menaninya. hanya sendiri ia bersamaan turunnya hujan. yg hanya berfikir jatuh, lalu basah. tidak seperti mendung.. yg sudah sejuk sebelum hujan datang. kenalkan, namaku "Mendung".. sejak satu, salah 2 tahun lalu .. sejak mendung tahu pangeran hatinya telah berpermausuri.. kemudian seluruh harinya berubah warna. sosok kacamata yg ia fikir benar untuk hatinya, kini hilang.. atau mungkin musnah. kalau kau tahu...

Wanita, rupa yang nyata.

Gambar
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..  pada dasarnya seorang wanita itu selalu rapuh, namun ia berusaha kuat dalam segala tantangan hidupnya. sejak dulu hingga sekarang. yang membedakan hanya zaman, dan perubahan. memaknai setiap petuah yang datang, dan setidaknya sudah saya ungkapkan dalam sebuah cerita..  Karya : Andini Nur Rahmatunnisa dan Nur Alifah O, bersama Teater Trompah. Badai menjelang senja.. Malam itu kian larut, bintang bintang mulai sembunyi diperaduannya. Jangkrik dan katak mulai behenti bersahutan. Dedaunan sayu basah karena hujan gerimis semalaman. Didalam rumah sederhana itu tinggalah seorang ibu dengan anak gadisnya, seorang kuli cuci yang sudah renta itu masih bersemangat untuk membiayai hidupnya dengan putri kesayangannya. Sebut saja ibu retno, wanita paruh baya itu tinggal berdua dengan anak semata wayangnya, rahma yang telah ditinggal pergi oleh ayahnya sejak ia kecil. (di dalam rumah, ibunda rahma sedang membaringkan tubuhnya ...

Wanita, rupa yang nyata.

Gambar
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..  pada dasarnya seorang wanita itu selalu rapuh, namun ia berusaha kuat dalam segala tantangan hidupnya. sejak dulu hingga sekarang. yang membedakan hanya zaman, dan perubahan. memaknai setiap petuah yang datang, dan setidaknya sudah saya ungkapkan dalam sebuah cerita..  Karya : Andini Nur Rahmatunnisa dan Nur Alifah O, bersama Teater Trompah. Badai menjelang senja.. Malam itu kian larut, bintang bintang mulai sembunyi diperaduannya. Jangkrik dan katak mulai behenti bersahutan. Dedaunan sayu basah karena hujan gerimis semalaman. Didalam rumah sederhana itu tinggalah seorang ibu dengan anak gadisnya, seorang kuli cuci yang sudah renta itu masih bersemangat untuk membiayai hidupnya dengan putri kesayangannya. Sebut saja ibu retno, wanita paruh baya itu tinggal berdua dengan anak semata wayangnya, rahma yang telah ditinggal pergi oleh ayahnya sejak ia kecil. (di dalam rumah, ibunda rahma sedang membaringkan tubuhnya ...