SEMUA BISA JADI GURU

                                                SIAPA SAJA BISA JADI GURU


Belakangan ini saya suka merenung mengapa saya memilih untuk menjadi guru!
padahal awalnya guru tidak pernah menjadi salah satu pilihan dalam jenjang karir saya. saya pikir seorang guru itu jadul, kolot dan tidak berkembang. udik, katro dan segala bentuk hal yang orang llihat tidak keren.
selama saya hidup pun, menjadi guru tidak pernah terlintas di benak saya. bukan semata-mata soal gaji atau tunjangan yang diterima. tapi karena dulu saya berpikir bahwa menjadi guru itu tidak GAUL.. 



ibu saya guru, bude saya guru, pakde saya guru, hampir semua guruu.. dari situ saya berfikir untuk apa saya jadi guru? karena ketika saya melihat mereka hanya seonggok tubuh yang dibiarkan berbicara banyak tentang kompetensi mereka... tidak begitu menarik.
sempat ingin menjadi penyanyi, menjdi polwan, menjadi gegana, menjadi seniman.. hahaha agak aneh memang dibesarkan oleh keluarga yang notabene memiliki darah seni yang cukup kental kemudian ketika lulus SMA saya nyasar di salah satu perguruan tinggi yang mengharuskan saya untuk menjadi guru.
agak bodoh memang, tapi itu salah satu pilihan yang resikonya harus saya tanggung sendiiri akibatnya. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. 



Awalnya, saya masih meraba mengenai jurusan itu. saya pikir saya baru saja mengenal, tidak ada salahnya untuk beritikad baik dan mencoba hal yang baru. toh belajar dan mendalalami agama sendiri itu tidak ada ruginya..
sampai akhirnya cakrawala berfikir saya dibuka sedikit demi sedikit oleh kuliah yang saya terima..ISLAM mengajarkan segala hal.. bukan hanya sekedar agama. ISLAM itu UNIVERSAL. segalanya ada. dari proses terbentuknya manusia, mengapa harus belajar, mengapa harus guru, dan mengapa harus ISLAM?
LUAAR BIASA.. sampai pada hari ini tanggal 09 maret 2016 saya beruntung bisa bertemu dengan bapak Imam selaku pemerhati Pendidikan Anak Usia dini. banyak hal yang dapat saya ambil dari beliau. bahwa sebenarnya setiap orang itu mampu menjadi pendidik.. tukang sate, tukang bubur, tukang kebab, tukang ngitungin uang.. semuanya bisa jadi pendidik. 


karena pada hakikatnya setiap kalian adalah pemimpin, dan akan ditanya tentang pertanggung jawabannya. (HR. Ahmad, Al Bukhari, Muslim, At-Tirmidzidan Ibnu Umar) 
Siapapun yang menuntun kepada kebenaran, entah itu guru, pendidik, tukang somay, tukang cilok, tukang sayur.. hakikatnya kita adalah khalifah, atau pengganti nabi dan sudah layaknya menjadi seorang pemimpin.
Menjadi guru itu ternyata sudah mewakili segala bidang yang menguasai alam semesta ini. mengapa? karena Astronot, presiden, walikota, perakit bom, tukang tahu, peracik sianida dan jajarannya semua pernah diajar dan di didik oleh guru. hanyaaaa, proses krisis kepribadiannya itulah yang menentukan lurus atau tidaknya orang tersebut. 

Dari diskusi siang tadi saya belajar banyak, bahwa pilihan saya untuk menjadi seorang pendidik tidaklah keliru. karena sudah sepatutnya seseorang yang mengetahui suatu hukum itu wajib namun tidak menjalankannya maka, dosa baginya. kemuliaan seorang guru pun sudah Nabi Muhammad SAW sampaikan dalam perkatannya 

“Sesungguhnya perumpamaan ulama di bumi adalah seperti bintang-bintang di langit yang memberikan petunjuk di dalam kegelapan bumi dan laut. apabila dai terbenam maka jalan akan kabur. ( HR. Ahmad).

Tanpa adanya ulama( guru) di sekeliling kita maka kita kan buta, selamanya. maka ulama di ibaratkan seperti bintang bintang dilangit, yang pada dasarnya menjadi suatu arah dan petunjuk bagi suatu kebenaran.

SEMUA BISA JADI GURU..

semua bisa jadi guru, di gugu dan ditiru.. tapi, menjadi guru tidak hanya dituntut untuk mengajar saja.. tapi juga dituntut untuk mendidik.. karena mengajar berarti hanya mentransfer  ilmu pengetahuan. tapi mendidik berarti terdapat proses membentuk dan memperbaiki setiap sikap siswa atau anak ke arah yang lebih baik lagi. 

mulailah dari keluarga, dan IBU.. الأم مدرسة الأولى bahwa ibu adalah madrasah pertama dan utama. karena anak pertama kali hanya mengenal ibunya saat lahir dan dari ibunya lah ia mengenal ayah, kakek dan lingkungannya.
dalam setiap hal pun disebutkan, bahwa anak tidak mampu menjadi lebih baik jika hanya satu pihak saja yang mendukung. karenanya smua pihak wajib untuk mendidik dan mengarahkan anak kepada yang lebih baik. sekolah, keluarga, lingkungan dan masyarakat adalah komponen penting dalam menyelamatkan anak-anak bangsa.
Dimulai dari perempuan pula semua berlangsung dengan baik. Apabila di dalam negara itu terdapat wanita atau perempuan dengan akhlak dan perilaku yang baik maka baik pula negara itu. namun apabila sebaliknya, akan hancurlah negara tersebut. disebutkan oleh Puan Maharani bahwa wanita / perempuan adalah “Tiang Negara”.
sejak satu tahun yang lalu, saya bergabung sebagai tim dan staf mengajar dalam Bimbingan belajar ESQ SMARTPLOES, saya banyak menerima pembelajaran. tanggung jawab, konsekuensi, risiko, kesederhanaan, keikhlasan sampai kekeluargan. bukan hal yang mustahil jika kita mampu mempercayainya. berfikir, mempertimbangkan dan kemudain dikerjakan..
Menjadi seorang guru itu Jihad fisabilillah.. karena kita berjuang untuk ilmu dan itu adalah salah satu jihad di jalan ALLAH SWT. dalam memerangi kebodohan dalam banyak pandangan.
dewasa ini, bangsa kita sedang dijajah oleh budaya-budaya bukan Indonesia melalui banyak hal.

meskipun seorang guru belum tentu 'ulama, karena derajatnya yg mulia dan hak (benar di sisi Allah). Tetapi dengan menjadi guru yang mempunyai guru 'Ulama maka keberadaan guru bisa di jadikan sebagai penyambung lidah 'Ulama, yang berarti guru itu bisa seperti 'Ulama  bisa memberikan petunjuk dan cahaya karena ajaran-ajaran 'Ulama yg di ajarkan olehnya kpd Guru-guru. dan guys, menjadi seorang guru juga karena keberadaan para 'Ulama, tpi bukan berarti karena kita setara dgn 'Ulama yaaa.
kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi ??
karena semua bisa jadi GURU..
tukang rental bisa jadi guru, tukang fotokopi bisa jadi guru, tukang jaga parkir bisa jadi guru.. 

semoga bermanfaat!


@andinitunnisa.blogspot.com
@andinitunnisa



Komentar

Postingan populer dari blog ini

SIAPA YANG BENAR DAN SIAPA YANG SALAH?

Doa dan Hujan

Basah dan teduh bagian 1